Ahad 20 Apr 2014 09:33 WIB

Putin: Normalisasi Hubungan Bergantung pada Barat

Russian President Vladimir Putin takes part in a news conference at the Novo-Ogaryovo state residence outside Moscow March 4, 2014.
Foto: Reuters/Alexei Nikolskiy/Ria Novosti/Kremlin
Russian President Vladimir Putin takes part in a news conference at the Novo-Ogaryovo state residence outside Moscow March 4, 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, RUSIA -- Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan tidak ada yang seharusnya menghalangi normalisasi hubungan antara Rusia dan pihak Barat, setelah hubungan mencapai titik terendah pasca Perang Dingin karena ketegangan mengenai Ukraina.

 

Meski demikian Putin mengatakan normalisasi hubungan itu tidak hanya tergantung pada Rusia. Ia mengatakan hal itu bergantung kepada pihak Barat. Komentar Putin itu disampaikan oleh kantor berita Rusia dari wawancara televisi pemerintah yang disiarkan hari Sabtu.

 

Pemerintahan Obama telah memperingatkan Rusia bisa menghadapi sanksi-sanksi tambahan jika tidak mematuhi kesepakatan internasional baru mengenai Ukraina atau menggerakkan pasukannya di perbatasan masuk ke Ukraina timur.

 

Menurut keterangan Susan Rice penasehat keamanan nasional Presiden Amerika, Barack Obama mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih bahwa Amerika sudah menjelaskan bahwa Amerika dan mitra Eropanya “tetap siap untuk memberlakukan tambahan sanksi pada Rusia” jika Rusia tidak memenuhi kewajibannya.

 

Rice menegaskan kembali pernyataan juru bicara Departemen Luar Negeri Jen Psaki sebelumnya bahwa Amerika yakin Rusia berkewajiban untuk menggunakan pengaruhnya untuk menahan diri dan menarik mundur militan pro Rusia yang menempati gedung-gedung pemerintah di Ukraina timur.

 

Tapi pemimpin militan pro Rusia, Denis Pushilin di Ukraina timur sebelumnya mengatakan, orang-orangnya tidak terikat dengan perjanjian itu dan berhenti berjuang setelah pemerintahan Ukraina mundur

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement