REPUBLIKA.CO.ID, JINDO -- Jumlah korban jiwa naik jadi 64 pada Senin pagi akibat kecelakaan kapal ferry Korea Selatan, saat penyelam terus memasuki bagian dalam kapal yang terbalik itu sementara air memasuki kapal.
Sejauh ini, 64 orang telah dikonfirmasi tewas, dan 238 orang lagi masih hilang. Jumlah orang yang diselamatkan tak berubah, 174.
Pusat tanggap darurat dan pemerintah berencana menggelar jumpa pers pada pukul 10.00 waktu setempat, Senin, untuk menjelaskan proses operasi pertolongan pada Ahad (20/4) malam.
Pada Ahad, saat para penyelam melakukan operasi pencarian korban kapal ferry yang terbalik di Pulau Jindo, Korea Selatan, Rabu (16/4) pagi, 10 mayat lagi telah ditemukan, kata markas penanganan keadaan darurat pan-pemerintah.
Markas itu sebelumnya mengatakan tiga mayat ditemukan dari lambung kapal tersebut pada pukul 23.48 waktu setempat, Sabtu (19/4), temuan pertama hampir empat hari setelah kapal feri dengan bobot 6.825 ton itu terbalik dan tenggelam di lepas pantai Pulau Jindo, ujung baratdaya Korea Selatan.
Kapal feri tersebut, Sewol, bertolak dari Kota Pelabuhan Incheon di bagian barat Korea Selatan pada Selasa (15/4) malam menuju Pulau Jeju. Di antara 476 penumpang dan anggota awak terdapat 325 pelajar sekolah menengah dan 15 guru yang melakukan perjalanan lapangan selama empat hari.