REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Ulama paling senior di Yerusalem mengatakan polisi Israel melemparkan granat setrum Masjid ke Al-Aqsa, tempat ketiga paling suci dalam Islam. Guna memadamkan serangkaian protes terbaru Palestina di situs suci sensitif itu secara politis.
Polisi Israel membantah tuduhan itu mengatakan petugas melemparkan perangkat yang tidak mematikan. Tetapi memancarkan suara keras, di plaza di luar masjid setelah pengunjuk rasa melemparkan batu dan petasan kepada mereka.
"Para demonstran telah berhadapan dengan polisi selama empat hari dalam upaya menghentikan pengunjung Israel dan asing memasuki kompleks suci tersebut, kemudian mundur ke Masjid al-Aqsa," kata juru bicara polisi, Ahad (20/4).
Ketegangan meningkat tinggi di situs itu selama liburan Yahudi. Ketika rakyat Palestina waspada terhadap setiap upaya oleh orang-orang Yahudi untuk berdoa di kompleks menyimpang dari de facto dilarang oleh pemerintahan Israel terhadap ibadah tersebut.
Lima warga Palestina dan dua petugas polisi dilaporkan terluka dalam bentrokan Ahad di kompleks dihormati oleh orang Yahudi sebagai Temple Mount dan oleh umat Islam sebagai tempat yang dihormati. Polisi mengatakan mereka menangkap 16 warga Palestina selama protes terbaru itu.
Pasukan keamanan Israel, sementara beroperasi di kompleks suci itu, menghindari memasuki Masjid al-Aqsa dan Kubah Batu di kompleks yang terletak di Kota Tua Yerusalem. Israel merebut wilayah Palestina, Yerusalem Timur, bersama Tepi Barat, dalam perang Timur Tengah 1967.
Mufti Mohammed Hussein mengatakan dia menyaksikan protes-protes Ahad itu dan mengatakan polisi melemparkan bom bersuara keras ke Masjid (Al-Aqsa) itu sendiri. Hussein tidak mengatakan berapa banyak granat mendarat di dalam Masjid itu.
"Tetapi kami mengutuk tindakan itu tidak dapat diterima dan sangat membahayakan eskalasi," katanya menambahkan.
Tetapi Juru Bicara Kepolisian Israel, Micky Rosenfeld, membantah granat dilemparkan di dalam masjid dan mengatakan demonstran Arab lah yang mundur ke masjid di mana mereka tahu kita tidak akan masuk.
Hussein mengatakan, polisi Israel menembakkan gas air mata dan juga peluru karet kepada demonstran, tetapi hanya di luar masjid, melukai lima orang. Rosenfeld membantah penggunaan senjata lain selain granat setrum.