REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin menyetujui perubahan amendemen undang-undang untuk mempermudah penutur bahasa Rusia memperoleh kewarganegaraan. Pengamat menilai ini merupakan cara Moskow menarik simpati penutur bahasa Rusia di bekas wilayah Soviet.
Perubahan itu mengikuti penyatuan atas semenanjung Krim, Ukraina, dan ketegangan di sebagian besar wilayah berpenduduk berbahasa Rusia di Ukraina timur. "Beberapa waktu sebelumnya, Parlemen Krimea, yang bersatu dengan Rusia bulan lalu, menyetujui penerapan konstitusi baru bagi republik Krimea Jumat,"kata seorang koresponden RIA Novosti.
Teks konstitusi itu sangat didukung oleh para perwakilan, dengan 88 dari 100 anggota parlemen memberikan suara menerima untuk disetujui.