REPUBLIKA.CO.ID, YAMOUSSOUKRO — Otoritas Pantai Gading menemukan adanya ribuan tentara palsu yang ikut bertugas di instansi militer mereka. Temuan tersebut terungkap setelah pemerintah negara itu meneliti identitas para desertir (mantan prajurit) pada awal tahun ini.
Menteri Pertahanan Pantai Gading, Paul Koffi mengatakan, dari 4.008 identitas desertir yang disaring, sebanyak 3.095 di antaranya ternyata tidak memiliki nomor register pokok alias NRP. Tak hanya itu, mereka juga tidak pernah menjadi anggota angkatan bersenjata formal.
“Ada warga sipil yang dilatih di barak tentara oleh penguasa sebelumnya. Tujuannya adalah untuk membantu para loyalis mereka selama krisis 2011. Berdasarkan penelitian kami, hampir semua tentara palsu memang memiliki kedekatan dengan rezim sebelumnya,” kata Koffi seperti dikutip World Bulletin, Senin (21/4).
Pascapenggulingan mantan presiden Laurent Gbagbo, tiga tahun lalu, lebih dari 4.000 orang bersenjata asal Pantai Gading telah melarikan diri ke negara-negara tetangga seperti Ghana, Liberia, dan Togo. Gbagbo ditangkap pada tanggal 11 April 2011 di Abidjan setelah berpekan-pekan menjalani pertempuran dengan pasukan yang setia kepada Presiden Pantai Gading terpilih, Alassane Ouattara.