REPUBLIKA.CO.ID, KARAKAS -- Venezuela berharap meningkatkan ekspor minyaknya ke Cina lebih dari setengah juta barel sehari, kata Presiden Nicolas Maduro, Senin, setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri CinaWang Yi.
Kedua negara itu membahas permodalan untuk mencapai tujuan tersebut, kata Maduro, dengan menambahkan, "Kami akan mencapainya."
Wang tengah melakukan lawatan ke negara-negara Amerika Latin .
Pada 2013, Venezuela mengekspor rata-rata 626 ribu barel minyak per hari ke Cina yang haus energi.
Cina adalah konsumen minyak utama Venezuela setelah Amerika Serikat.
Maduro tidak memberikan jadwal pasti untuk mencapai target ekspor minyak yang lebih besar itu.
Jika hal itu terwujud Cina akan menjadi pembeli minyak terbesar Venezuela. Amerika Serikat memiliki hubungan tegang dengan Venezuela tetapi masih mengimpor rata-rata 800 ribu barel per hari pada 2013.
Beijing merupakan sumber penting investasi untuk Venezuela, yang bergantung pada cadangan minyak mentah terbesar di dunia.
Pada September, Cinaberjanji berinvestasi lebih dari 20 miliar dolar dalam sektor minyak Venezuela dan kerja sama sosial ketika Maduro melakukan kunjungan pertamanya ke Beijing.
Cinadan Venezuela memiliki hubungan perdagangan senilai lebih dari 20 miliar dolar pada tahun 2012.
Setelah kunjungannya ke Venezuela, Wang menuju ke Argentina dan Brazil. Brazil adalah raksasa industri, pertanian dan keuangan Amerika Selatan.
Ia tiba di Venezuela dari Kuba.