REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Perserikatan Bangsa Bangsa, Senin (21/4) waktu setempat, menyerukan penyelidikan atas pembantaian ratusan penduduk sipil oleh pasukan pemberontak di bagian utara Sudan Selatan.
Menurut misi PBB di Sudan Selatan, pasukan yang setia kepada wakil presiden Riek Machar yang dipecat melakukan pembantaian pekan lalu di kota minyak Bentiu.
Lebih dari 200 orang tewas di sebuah masjid serta lain-lain di gereja, bangunan kosong PBB dan rumah sakit. Misi penjaga perdamaian PBB di Sudan Selatan (UNMISS) sangat mengutuk pembunuhan yang ditargetkan ini.
"Misi ini menyerukan kekejaman itu sepenuhnya diselidiki,'' kata Juru Bicara PBB Stephane Dujarric. ''Komandan mereka serta para pelaku diminta pertanggungjawaban.''
Dujarric mengingatkan kewajiban para pihak dalam konflik untuk melindungi warga sipil. Dia mengatakan bahwa misi meminta mereka untuk menghentikan segera penargetan kepada warga sipil tak bersenjata dan menghormati perjanjian penghentian permusuhan yang ditandatangani Januari.