Selasa 22 Apr 2014 22:23 WIB

Israel Dianggap Menihilkan Kegiatan Pemerintahan Palestina

Bendera Palestina
Bendera Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Palestina meremehkan ancaman pembubaran pemerintah Palestina dukungan Barat, yang merupakan teman bicara Israel. Jika pembicaraan perdamaian yang ditengahi Amerika Serikat (AS) tetap buntu.

"Tidak ada warga Palestina berbicara tentang prakarsa membubarkan pemerintah Palestina," kata Ketua perunding Saeb Erakat kepada AFP, Selasa (22/4). "Tapi, tindakan Israel telah menihilkan semua unsur hukum, politik, keamanan, ekonomi dan kegiatan pemerintah Palestina Authority".

Perunding Palestina memperingatkan bahwa mereka mungkin menyerahkan tanggung jawab mengatur wilayah dudukan kembali ke Israel jika pembicaraan perdamaian tetap terhenti. Dilaporkan Palestina menyatakan kepada utusan perdamaian AS Martin Indyk bahwa jika Israel tidak membebaskan tahanan asal Palestina, mereka dapat membubarkan pemerintah.

Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Jennifer Psaki mengecam ancaman itu sebagai tindakan ekstrim. Ia memperingatkan bahwa tindakan seperti itu akan mempengaruhi bantuan negara adidaya tersebut kepada Palestina.

Di sisi Israel, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menuduh pemerintah Palestina membahayakan upaya perdamaian. Peringatan Palestina itu muncul menjelang pembicaraan persatuan Organisasi Pembebasan Palestina.

"Pemerintah Palestina, yang kemarin berbicara tentang pembubaran, hari ini berbicara tentang persatuan dengan Hamas," kata Netanyahu. "Mereka perlu memutuskan apakah mereka ingin membubarkan diri atau bersatu dengan Hamas. Ketika menginginkan perdamaian (dengan Israel), mereka harus memberitahu kami".

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement