REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Penampilan para pekerja domestik Indonesia yang tergabung dalam organisasi Induk , berbeda dari biasanya, lebih dari 50 anggota mengenakan kebaya dalam rangka memperingati Hari Kartini 21 April.
Peringatan Hari Kartini diadakan pada hari Ahad, karena hari Senin, kami harus bekerja , ujar Ketua Induk Yani Panasaran, Selasa (22/4).
Dikatakannya peringatan Hari Kartini yang diadakan di ruang pertemuan KBRI London diisi dengan ceramah kesehatan oleh Dr Veronica Djapardy, seorang consultant obstetrician & gynaecologist yang menyampaikan masalah kesehatan reproduksi.
Acara dilanjutkan dengan membacaan Sejarah Kartini yang disampaikan Siti Wahadi, dan menyanyikan lagu Indonesia Raya serta lagu Ibu Kita Kartini bersama sama. Menurut Yani, memperingati Hari Kartini adalah mengingat kembali dan mengkaji isi dari sejarah nya serta meneruskan cita- cita Kartini yang sangat luhur.
Dikatakannya organisasi Induk yang mengadakan pertemuan setiap bulan dengan fasilitasi dari KBRI London, pada peringatan Hari Kartini juga mengadakan berbagai perlombaan seperti lomba puisi yang bersangkutan dengan sejarah Kartini, lomba penilaian berpakaian kebaya yang paling rapi dan perlombaan pertanyaan yang berkenaan dengan Kartini.
Acara semakin meriah dengan diadakan Lomba baca puisi untuk Ibu Kartini, yang diikuti para undangan dan diakhiri dengan ramah taman makan bersama dengan berbagai menu makanan diantaranya nasi Tumpeng dan juga tumis paria. Menurut Yani, hampir seluruh yang datang memakai kebaya dan bertambah meriah karna ada game berhadiah.
Sementara itu Annie , salah satu anggota Induk mengatakan memperingati Hari Kartini di Inggris mempunyai arti dan makna tersediri, apalagi sebagai anggota Induk yang sering disebut sebagai pahlawan devisa yang ada di Inggris, tugas dan perjuangan kami mungkin sama persis dengan perjuangan ibu Kartini, ujarnya.
"Adanya kami di sini memperingati kelahiran ibu Kartini atas dasar rasa syukur kepada Ibu Indah Morgan karena kami percaya tanpa perjuangan ibu kita Kartini seratus-sepuluh tahun yg lalu kita tidak akan bisa seperti ini," ujar Annie lagi.