REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) mengirim sekitar 600 tentara ke Polandia dan negara-negara Baltik. Tindakan itu dilakukan untuk menegaskan komitmen kepada sekutu BATO di tengah ketegangan dengan Rusia.
Sekitar 150 personil militer AS dari satuan 173rd Airborne Brigade yang berada di Italia akan tiba di Polandia, Rabu (23/4).
Sementara itu 450 tentara lainnya akan berangkat ke Estonia, Lithuania, dan Latvia pada beberapa hari ke depan untuk melakukan latihan bersama sampai akhir tahun.
"Sejak agresi Rusia di Ukraina, kami terus mencari cara untuk memastikan keamanan sekutu dan negara sahabat," kata juru bicara Pentagon, Laksamana Muda John Kirby.
Penempatan pasukan dianggap sebagai wujud nyata komitmen melaksanakan kewajiban AS untuk memastikan keamanan di Eropa.
Langkah tersebut juga menjadi sebuah pesan bagi Moskow. Yaitu, AS akan memikul tanggung jawabnya di benua Eropa dengan sangat serius.
Tentara AS yang berangkat pada pekan ini akan tinggal selama satu bulan di Eropa timur untuk kemudian dirotasi dengan personil militer lainnya.
Rotasi akan terus dilakukan sampai waktu yang belum ditentukan. "Sampai kapan rotasi ini akan dilakukan? Saya tidak dapat memberi Anda waktu yang spesifik. Namun kami akan berusaha untuk mempertahankan kehadiran kami sampai akhir tahun," kata dia.
Langkah tersebut merupakan bagian dari usaha Washington untuk menepis kekhawatiran di antara anggota NATO di Eropa timur. Di mana intervensi Rusia di Ukraina telah memicu kewaspadaan.
Sejak awal krisis Ukraina, Pentagon telah mengirim 12 pesawat tempur F-16 dan tim penerbangan pendukung ke Polandia.
Kirby mengatakan, terdapat kemungkinan perpanjangan waktu latihan militer bersama anggota NATO di Eropa timur.