Rabu 23 Apr 2014 10:14 WIB

Palestina Peringatkan Israel Jika Pembicaraan Gagal

Rep: Gita Amanda/ Red: Bilal Ramadhan
Dua orang pemuda mengibarkan bendera Palestina saat berunjuk rasa mengutuk serangan Israel terhadap warga sipil Gaza di luar gedung Konsulat Israel di San Francisco, California, Kamis (15/11). (Reuters/Stephen Lam)
Dua orang pemuda mengibarkan bendera Palestina saat berunjuk rasa mengutuk serangan Israel terhadap warga sipil Gaza di luar gedung Konsulat Israel di San Francisco, California, Kamis (15/11). (Reuters/Stephen Lam)

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH-- Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan, Israel harus bertanggung jawab jika pembicaraan damai kedua negara gagal. Menurutnya Tel Aviv harus menanggung beban ekonomi Palestina.

Dilansir dari Aljazirah, Abbas mengatakan jika negosiasi berhenti pemerintah Israel akan bertanggung jawab dengan perekonomian Palestina. Salah satunya, Israel menurut Abbas harus membayar gaji karyawan Palestina, pekerja dan petani.

Israel juga menurutnya harus menanggung biaya kesehatan dan pendidikan di Palestina. "Juga ini akan menanggung tanggung jawab untuk keamanan, berarti Israel akan menanggung tanggung jawab penuh. Kami berharap bahwa kami tidak akan sampai di masa-masa seperti ini, tetapi kami datang untuk mendapat solusi," katanya.

Komentar Abbas keluar setelah, Utusan Amerika Serikat untuk pembicaraan, Martin Indyk bertemu dengan negosiator Israel dan Palestina. Pertemuan sebagai upaya menyelamatkan pembicaraan damai, yang selama ini dijembatani AS, dari kegagalan.

Abbas mengatakan, dia setuju untuk memperpanjang negosiasi melebihi batas waktu 29 April. Dengan syarat, Israel membebaskan kelompok tahanan Palestina terakhir. "(Juga) Harus ada pembekuan total pemukiman oleh Israel di Tepi Barat termasuk pencaplokan Yerusalem timur," kata Abbas.

Ia menambahkan, batas antara Israel dan Palestina juga harus diidentifikasikan dalam waktu satu hingga tiga bulan ke depan. Itu dilakukan jika pembicaraan ingin diperpanjang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement