REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Barack Obama memulai lawatannya selama seminggu ke Asia dalam apa yang disebut Gedung Putih sebagai "penyeimbangan" kebijakan luar negeri AS ke timur, setelah sebelumnya ia menemui mereka yang selamat dalam bencana tanah longsor mematikan dekat Seattle.
Obama meninggalkan Pangkalan Angkatan Udara Andrews dengan pesawat kepresidenan Air Force One, untuk singgah di negara bagian Washington mengunjungi wilayah bencana tanah longsor sebulan lalu di Oso, sekitar 95 kilometer timur laut Seattle, lapor AFP.
"Masih ada keluarga yang mencari yang mereka cintai, keluarga yang kehilangan segalanya, ini akan menjadi masa sulit bagi mereka," kata Presiden setelah meninjau kerusakan akibat bencana yang mengubur 24 rumah dan menewaskan 40 orang.
"Saya ingin datang kemari hanya untuk menyatakan bahwa negara ini memikirkan kalian semua," tambah Obama, menjanjikan bahwa, selagi operasi penyelamatan masih berlangsung: "Kami tidak akan ke mana-mana. Kami akan berada disini selama diharuskan."
Dari sana, Presiden dijadwalkan akan ke Jepang, Korea Selatan, Malaysia dan Filipina.
Kunjungannya kali ini merupakan kunjungan kelima Obama ke wilayah tersebut selama masa kepresidenannya.
Selama dalam perjalanannya, Obama akan mencoba memajukan perundingan berkepanjangan soal kesepakatan perdagangan Kemitraan Trans Pasifik (TPP), dan memastikan mitra potensial bahwa dia dapat meminta persetujuan Kongres yang segan.
Para pejabat senior AS mengatakan baik pejabat perdagangan Jepang maupun AS sudah bekerja guna mempersempit jurang terkait akses pasar di sektor otomotif dan pertanian yang telah memperlambat pembicaraan TPP lebih luas lagi.
Di Seoul, Obama akan melakukan pembicaraan dengan Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye yang difokuskan pada Korea Utara yang suka membandel. Presiden AS juga akan berupaya untuk meredakan ketegangan antara Seoul dan Tokyo.
Kunjungan Langka Ke Malaysia
Obama kemudian akan melawat ke Malaysia, di mana dia akan menjadi Presiden AS pertama yang berkunjung sejak kunjungan Lyndon Johnson pada 1966 sebagai bagian dari tur ke Asia yang dirancang untuk menghentikan penyebaran komunisme.
Obama mengawali acaranya di Malaysia dengan jamuan makan malam pada 26 April.
Hari berikutnya, dia mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Najib Razak dan mengunjungi Masjid Nasional di Kuala Lumpur.
Dalam salah satu momen penting kunjungannya, dia juga akan menjamu pertemuan gaya balai kota dengan para pemimpin muda di seluruh Asia Tenggara di Universitas Malaya.
Pada 28 April, Obama akan terbang ke Filipina untuk berbicara dengan Presiden Benigno Aquino. Dia dijadwalkan akan mengadakan konferensi pers bersama Aquino, dan menjadi tamu kehormatan pada jamuan makan kenegaraan.
Presiden AS juga akan meletakkan karangan bunga di makam tentara Perang Dunia II Amerika.
Tiongkok tidak masuk dalam acara kunjungan Presiden namun diharapkan akan dianggap penting seluruh kunjungan Asianya karena jangkauan luasnya sebagai raksasa ekonomi dan politik regional.
Lahir di Hawaii dan dibesarkan empat tahun di Indonesia, Obama di awal jabatan kepresidenannya mendeklarasikan diri sebagai "Presiden Pasifik Pertama" namun agenda Asianya telah dihentikan oleh krisis berulang di dalam negeri dan bagian dunia lainnya.