REPUBLIKA.CO.ID, QINGDAO -- Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah simposium Angkatan Laut Pasifik Barat (Western Pacific Naval Symposium/WPNS) 2016 dalam pertemuan ke-14 forum tersebut di Qingdao, Provinsi Shandong, Cina, Rabu.
Kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah WPNS itu, ditegaskan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Marsetio saat memberikan paparan pada forum yang dihadiri kepala staf angkatan laut 20 negara anggota tetap dan empat negara peninjau WPNS.
WPNS didirikan pada 1987 dan kali pertama mengadakan pertemuan satu tahun kemudian. Pada 1998, keanggotaan WPNS bertambah dari 13 negara menjadi 17 negara anggota tetap dengan dua negara peninjau.
"Rangkaian WPNS 2016 akan diawali dengan lokakarya pada April di Jakarta, dan simposium pada September di Bali," ungkap Kasal Marsetio.
Ia menambahkan pertemuan dua tahunan yang akan dilaksanakan di Indonesia diharapkan dapat semakin memperluas cakupan kerja sama maritim di antara negara-negara bukan saja di Pasifik Barat, tetapi juga negara-negara di kawasan lain.
Diharapkan pada pertemuan mendatang dapat semakin banyak konsep strategis yang dapat dihasilkan dan dilaksanakan untuk memperkuat hubungan dan kerja sama maritim di antara negara-negara di Pasifik, sehingga dapat semakin menjamin stabilitas keamanan dan kemakmuran kawasan, ujar Marsetio.
"Penunjukan sebagai tuan rumah menandakan posisi Indonesia semakin strategis tidak saja bagi kawasan di Asia Tenggara tetapi juga Pasifik," tuturnya.
Selain menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah WPNS 2016, simposium juga memutuskan untuk menerima Pakistan sebagai negara peninjau. Sebelumnya tercatat tiga negara peninjau yakni Bangladesh, India dan Meksiko.
Sehingga sejak 2014 keanggotaan WPNS menjadi 21 negara anggota tetap dan empat negara peninjau.