REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Robot tanpa awak (AUV) Bluefin-21 yang melakukan pencarian terhadap pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 di Samudera Hindia selatan, telah menyusuri 80 persen dari fokus area pencarian di bawah air pada Rabu (23/4).

Badan Pusat Koordinasi Bersama (JaCC) mengatakan Bluefin-21 yang pertama kali digunakan pada 14 April telah menyelesaikan misi ke-10, belum mampu menemukan kotak hitam dari pesawat MH370.

“Kami belum memutuskan apakan Bluefin-21 akan melanjutkan misi pencarian yang ke-11 setelah kembali muncul ke permukaan,” kata perwakilan pihak JaCC seperti dikutip dari Bernama, Rabu (23/4).

Bluefin-21 dioperasikan dengan harapan bisa membantu menemukan kotak hitam dan puing-puing dari pesawat yang hilang di bawah air. Bluefin-21 beroperasi dengan mengandalkan suara akustik. Pencarian yang dilakukan robot ini memakan waktu minimal 24 jam untuk menyelesaikan setiap misinya dan membutuhkan empat jam untuk mendownload semua data yang dikumpulkan.

Perkiraan cuaca pada Rabu di lokasi pencarian akan diguyur hujan lebat dengan angin yang akan bertiup dari arah tenggara. Pihak JACC menekankan bahwa kondisi cuaca yang berlaku dapat mempengaruhi pencarian udara Rabu.

Pencarian pada Rabu akan mengirim 10 pesawat militer dan 12 kapal ke dalam area pencarian seluas 37.948 km persegi dengan pusat lokasi terletak 855 km di barat laut Perth.

Ikuti Whatsapp Channel Republika