REPUBLIKA.CO.ID, KINSHASA -- Sebanyak 63 penumpang tewas dan 80 orang lainnya mengalami luka berat akibat kecelakaan kereta api di Republik Kongo, Rabu (23/4)
Sementara, 50 orang lainnya dilaporkan terjebak di dalam kereta barang setelah 12 rangkaian kereta terbalik ke luar perlintasan. Dikutip dari Reuters, Rabu (23/4), kecelakaan kereta itu terjadi di dekat Likasi, sebuah kota pertambangan antara Lubumbashi dan Kolwezi, Provinsi Katanga, Kongo.
Pejabat pemerintah Kongo menjelaskan penyebab kereta itu mengalami kecelakaan karena lajunya yang terlalu cepat ketika di tikungan. Sehingga, kereta tergelincir dan terbalik.
''Terbukti, laju kereta itu benar-benar cepat. Sebelum kejadian, masinis menyatakan diri sedang beristirahat,'' kata Menteri Dalam Negeri Katanga, Dikanga Kazadi.
Ia menjelaskan prioritas penyelamatan saat ini ialah pengevakuasian para penumpang yang terjebak. Tim investigasi yang dikirim ke lokasi pun masih menyelidiki penyebab kereta tergelincir. Sementara, saksi mata di lokasi kejadian mengungkapkan jumlah korban yang tewas mencapai 37 jiwa.
''Ada dua mesin kereta api dan dua rangkaian yang terbalik,'' kata saksi yang enggan menyebutkan namanya itu kepada Reuters.
Infrastruktur Kongo memang tengah mengalami keterpurukan setelah puluhan tahun terabaikan. Hal ini akhirnya membuat orang-orang harus berjuang dalam melakukan perjalanan di negeri yang luasnya setara dengan wilayah Eropa Barat.
Tercatat lebih dari 100 orang tewas dalam kecelakaan kereta pada tahun 2007 di Provinsi Kasai Occidential.