REPUBLIKA.CO.ID, BRATISLAVA -- Sebuah nota kesepahaman pasokan gas dari Slowakia ke Ukraina yang sedang dilanda krisis akan ditandatangani pada Senin (28/4), Menteri Ekonomi Slowakia Tomas Malatinsky mengatakan Kamis.
Keputusan itu diambil setelah ia mengadakan pembicaraan tiga arah dengan Komisioner Eropa untuk Energi Gunther Oettinger dan Menteri Bahan Bakar dan Energi Ukraina Yuriy Prodan di Bratislava, Kamis.
"Kami percaya beberapa perubahan kecil pada memorandum yang sedang dibuat masih harus dilakukan sehingga dapat ditandatangani oleh kedua belah pihak, yaitu antara operator pipa gas Slowakia, Eustream, dan perusahaan energi Ukrtransgaz, di Bratislava pada Senin," kata Malatinsky.
Dia menambahkan bahwa pembicaraan melibatkan perdebatan pada semua jenis masalah yang mungkin timbul dalam membalikkan aliran gas ke Ukraina. "Kami sedang bekerja pada sebuah pilihan yang disebut koneksi Vojany yang secara hukum dapat direalisasikan dalam jangka waktu yang relatif singkat dalam dua tahap," kata Malatinsky.
Pilihan ini , didasarkan pada pipa tua yang dibangun untuk memasok pembangkit listrik di kota Slowakia Timur Vojany, akan memungkinkan volume gas "relatif layak" yang akan diangkut ke Ukraina, ia menambahkan. Dalam konteks ini, Oettinger mencatat bahwa kemungkinan ini tidak memerlukan persetujuan dari Gazprom, Rusia.
"Kami juga telah membahas kemungkinan penggunaan apa yang disebut 'large reverse'. Ini tidak layak dari sudut pandang hukum sekarang, meskipun dan dipersiapkan melalui pembicaraan dengan Gazprom atau Rusia," kata menteri Slowakia.
Prodan mengatakan bahwa Ukraina berkomitmen untuk memiliki memorandum, termasuk penambahan, yang ditandatangani pada Senin dan untuk memungkinkan membalikkan aliran gas.
Kiev memulai pembicaraan darurat tentang bantuan dengan pasokan gas dengan tetangganya di Uni Eropa (EU) setelah perusahaan gas Rusia Gazprom pada awal April menaikkan harga gas untuk Ukraina hampir dua kali lipat harga asal.
Saat ini, Ukraina diimpor setengah dari pasokan gas dari Rusia.