REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS-- Sejumlah negara Eropa serta Amerika Serikat, Turki, Maroko, Yordania dan Tunisia membahas langkah untuk menghentikan pejuang muda bergabung dengan pemberontak di Suriah, kata Belgia, Kamis.
Menteri Dalam Negeri Joelle Milquet mengatakan Belgia, yang sejak tahun lalu mengambil langkah untuk mengatasi masalah tersebut, ingin meningkatkan kerjasama dengan mitra Eropa-nya dan yang lain.
"Mengatasi kembalinya (pejuang) adalah perhatian utama kami, " kata Milquet, seraya menunjuk keberadaan kelompok yang terkait Al-Qaeda di Suriah.
Uni Eropa memperingatkan awal tahun ini bahwa jumlah anak muda Eropa yang pergi bertempur bersama kelompok-kelompok ekstremis di Suriah dan negara-negara seperti Somalia dan Sudan, tumbuh cepat. Ditakutkan mereka akan kembali ke negara mereka dengan pola pikir radikal dan berpengalaman dalam penggunaan senjata dan taktik gerilya yang memunculkan risiko keamanan.
Milquet mendirikan sebuah kelompok menteri informal dengan Perancis tahun lalu, turut didalamnya adalah para pejabat dari Inggris, Belanda dan Spanyol. Kelompok ini kemudian bertemu dengan para pejabat AS, Kanada dan Australia.
Milquet mengatakan pertemuan berikutnya, yang akan menyatukan sembilan negara Eropa, diadakan di Brussels pada 8 Mei dengan turut mengundang juga tetangga Suriah, Turki, serta Maroko, Yordania, dan Tunisia.