Jumat 25 Apr 2014 22:15 WIB

Moskow: Rusia Hadapi Keadilan Atas Kejahatan Berdarah Ukraina

Sergei Lavrov
Foto: AP
Sergei Lavrov

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, Jumat mengatakan pemerintah sementara Kiev akan menghadapi keadilan atas kejahatan berdarah di Ukraina timur dan menuduh Washington mendistorsi kesepakatan untuk meredakan krisis itu.

Pasukan Ukraina menewaskan lebih dari lima separatis pro-Moskow di bagian timur negara itu pada Kamis.

"Mereka (Kiev) menyatakan perang terhadap rakyat mereka sendiri. Itu kejahatan berdarah dan mereka yang mendorong tentara untuk melakukan hal itu akan membayarnya, saya yakin, dan akan menghadapi keadilan," kata Lavrov dalam pertemuan dengan diplomat muda di Moskow.

Ia mengatakan Moskow berkomitmen untuk melaksanakan kesepakatan internasional yang dibuat di Jenewa antara Ukraina, Rusia, Amerika Serikat dan Uni Eropa untuk menurunkan ketegangan di Ukraina namun ia menuding Washington telah memutarbalikkan kesepakatan itu.

"Rusia akan berkontribusi pada upaya meredakan konflik berdasar pendekatan kompromi yang telah disepakati di Jenewa. Tidak ada permintaan sepihak. Dan kami tengah dihadapkan dengan mereka --saya maksudkan oleh Amerika Serikat yang mempunyai kemampuan untuk mengubah segalanya," katanya.

Ia juga mengkritik Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, atas nada menuduh yang tak bisa diterima setelah ia pada Kamis menyatakan bahwa Washington hampir sampai pada pelaksanaan sanksi terhadap Rusia atas krisis Ukraina.

Hubungan antara Rusia dan Barat berda pada kondisi terburuk sejak berakhirnya Perang Dingin, dengan masing-masing pihak saling tuduh telah gagal melaksanakan perjanjian Jenewa.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement