REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan bahwa Korea Utara menjadi ancaman tidak hanya untuk kawasan tetapi juga untuk Amerika Serikat. Obama, dalam pernyataanya Jumat (25/4) tersebut, pun berharap agar Cina menggunakan pengaruhnya untuk mengekang sekutunya itu.
Pada bulan Maret, Korea Utara memperingatkan tidak akan meninggalkan "bentuk baru" dari uji coba nuklir guna meningkatkan penangkal nuklirnya. Itu setelah Dewan Keamanan PBB mengecam peluncuran peluru kendali balistik jarak menengah ke laut timur semenanjung.
Korea Utara telah berada di bawah sanksi PBB sejak uji coba nuklir pertamanya pada tahun 2006, yang melarang negara itu untuk melakukan uji coba nuklir dan peluru kendali. Sanksi itu juga mencegah negara anggota PBB melakukan perdagangan senjata dengan Pyongyang dan transaksi keuangan yang memfasilitasinya.
Korea Utara secara teratur mengancam Amerika Serikat dan Korea Selatan dengan 'kehancuran'.