Sabtu 26 Apr 2014 22:17 WIB

Palestina Tegaskan Tak Akui Israel 'Negara Yahudi'

Mahmud Abbas
Foto: Reuters/Mohamed Abd el Ghany
Mahmud Abbas

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Palestina tidak akan pernah mengakui Israel sebagai "negara Yahudi," kata Presiden Mahmud Abbas, Sabtu, saat kepemimpinannya bersidang untuk memetakan suatu tindakan setelah Israel menghentikan perundingan perdamaian.

"Pada tahun 1993 kami mengakui Israel," kata Abbas kepada para anggota Dewan Pusat Organisasi Pembebasan Palestina, menambahkan bahwa Palestina harus tidak dipaksa untuk melangkah lebih jauh dan mengakui identitas keagamaan Israel.

Israel telah membuat pengakuan sebagai "negara Yahudi", tuntutan utama dalam perundingan perdamaian, yang hal itu kemudian ditarik setelah Rabu PLO Abbas menandatangani kesepakatan rekonsiliasi dengan gerakan Hamas, yang tidak mengakui hak keberadaan Israel untuk.

Abbas Sabtu mengatakan pemerintah persatuan baru yang ia akan bentuk dengan dukungan Hamas akan menolak aksi kekerasan dan mengakui Israel dan perjanjian-perjanjian yang ada dengannya.

"Pemerintah mendatang akan menaati kebijakan saya," katanya kepada para anggota Dewan Pusat PLO.

Israel menghentikan perundingan-perundingan perdamaian setelah Rabu tercapai satu persetujuan rekonsiliasi antara PLO yang dipimpin Abbas dan gerakan Hamas yang berjanji akan menghancurkan Israel.

Ia menegaskan bahwa tidak ada tuntutan yang sama dibuat Mesir atau Jordania ketika mereka menandatangani perjanjian-perjanjian perdamaian yang mengaku Israel.

Perdama Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berulang-ulang menegaskan tentang pengakuan Israel sebagai satu negara Yahudi dalam perundingan perdamaian yang ditengahi Amerika Serikat.

Abbas mengemukakan hal itu menjelang perundingan krisis Palestina yang diperkirakan akan dipusatkan pada usaha-usaha perdamaian AS dan perjanjian persatuan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement