Ahad 27 Apr 2014 07:20 WIB

Abbas: Palestina Takkan Pernah Akui Israel Sebagai Negara Yahudi

Presiden Palestina Mahmud Abbas
Presiden Palestina Mahmud Abbas

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Palestina tidak akan pernah mengakui Israel sebagai negara Yahudi. Hal ini ditegaskan oleh Presiden Palestina Mahmud Abbas, Sabtu (26/4), saat kepemimpinannya bersidang untuk memetakan suatu tindakan setelah Israel menghentikan perundingan perdamaian.

"Pada tahun 1993 kami mengakui Israel," kata Abbas kepada para anggota Dewan Pusat Organisasi Pembebasan Palestina. Pun, ia menegaskan Palestina harus tidak dipaksa untuk melangkah lebih jauh dan mengakui identitas keagamaan Israel.

Israel telah membuat pengakuan sebagai negara Yahudi, tuntutan utama dalam perundingan perdamaian, yang hal itu kemudian ditarik setelah Rabu (23/4), PLO Abbas menandatangani kesepakatan rekonsiliasi dengan gerakan Hamas, yang tidak mengakui hak keberadaan Israel untuk.

Sebelumnya, Abbas mengatakan pemerintah persatuan baru yang ia akan bentuk dengan dukungan Hamas akan menolak aksi kekerasan dan mengakui Israel dan perjanjian-perjanjian yang ada dengannya. "Pemerintah mendatang akan menaati kebijakan saya," katanya kepada para anggota Dewan Pusat PLO.

Israel menghentikan perudingan-perundingan perdamaian setelah Rabu tercapai satu persetujuan rekonsiliasi antara PLO yang dipimpin Abbas dan gerakan Hamas yang berjanji akan menghancurkan Israel. Ia menegaskan tidak ada tuntutan yang sama dibuat Mesir atau Yordania ketika mereka menandatangani perjanjian-perjanjian perdamaian yang mengaku Israel.

Perdama Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berulang-ulang menegaskan tentang pengakuan Israel sebagai satu negara Yahudi dalam perundingan perdamaian yang ditengahi Amerika Serikat (AS). Abbas mengatakan hal itu menjelang perundingan krisis Palestina yang diperkirakan akan dupusatkan pada usaha-usaha perdamaian AS dan perjanjian persatuan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement