REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi kembali melaporkan lima kematian akibat virus korona Mers (Middle East Respiratory Syndrome), Sabtu (26/4). Kematian baru ini menambah panjang daftar menjadi 92 orang.
Pemerintah Saudi, dikutip dari BBC mengatakan lima korban tersebut terdiri dari dua orang warga negara Saudi, dua orang lansia Palestina dan satu wanita asal Bangladesh berusia 40 tahun.
Kementerian Kesehatan Mesir mengatakan ada satu orang lagi yang baru diduga mengidap Mers. Ia berasal dari Nile Delda namun menetap di Riyadh, ibu kota Saudi Arabia.
Saat ini, lelaki yang tidak disebutkan namanya itu dirawat karena pnemonia di rumah sakit Kairo dan kondisinya cukup stabil. Senin lalu, Menteri Kesehatan Abdullah al Rabiah dipecat karena peningkatan jumlah korban Mers.
Pada Jumat (25/4), Juru Bicara WHO di Jenewa mengatakan mereka turut fokus mengawasi peningkatan jumlah korban Mers di Arab Saudi. WHO terus melakukan penelitian terhadap virus dan mode infeksinya.
Arab Saudi dinilai menjadi tempat asal sang virus. Kairo Mesir adalah tempat pertama kali kasus ditemukan, yaitu pada pria 27 tahun yang baru kembali dari Saudi Arabia, 18 bulan lalu.
Pejabat Saudi mengatakan ada 14 kasus baru yang terdeteksi di Arab. Menambah panjang daftar kasus hingga total 313 kasus. Demam, pneumonia dan gagal ginjal adalah beberapa gejala dari Mers.