REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Puluhan penentang Presiden Venezuela Nicolas Maduro tetap beraksi di Caracas, Sabtu (26/4). Mereka bersikeras tetap melakukan demonstrasi di jalan-jalan meskipun Pengadilan tinggi telah mengeluarkan putusan pembatasan protes.
Dikutip dari AP, organisasi mahasiswa yang menentang Maduro akhirnya memutuskan untuk aksi turun ke jalan-jalan daripada memusatkan diri di wilayah timur yang selama ini menjadi pusat kerusuhan sejak Februari. Mereka menghindari konfrontasi dengan pasukan keamanan di distrik pemerintahan.
Para pengunjuk rasa mendatangi Mahkamah Agung pada Sabtu (26/4) untuk memprotes putusan yang menyebutkan kepolisian berhak membubarkan protes jika tak miliki izin. Demonstran menyerukan keputusan itu merupakan upaya terbaru pemerintah sosialis untuk memberangus perbedaan pendapat masyarakat di tengah ketidakpuasan mereka terhadap inflasi 57 persen dan kekurangan rekor.
Minggu ini, beberapa perwakilan oposisi juga gagal temui pemerintahan. Para pengunjuk rasa menegaskan tekanan bahwa mereka menolak untuk meninggalkan jalan-jalan. Selama lebih dari satu bulan, para pengunjuk rasa telah berkemah di luar kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan memblokir beberapa jalur lalu lintas di salah satu jalan tersibuk di ibukota.