REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Perdana Menteri Korea Selatan (Korsel) Chung Hong-won mengumumkan pengunduran dirinya pada Ahad (27/4). Pengunduran diri Chung sebagai respon, atas bencana tenggelamnya kapal Feri Sewol 15 April lalu.
Sebelumnya Chung mengumumkan, bahwa semua orang telah diselamatkan. Kini penyidikan tengah memfokuskan, pada masalah kontrol yang lemah. Feri Sewol tenggelam saat dalam perjalanan dari pelabuhan Incheon ke pulau Jeju.
Pengunduran diri Chung, harus mendapat persetujuan Presiden Park Geun-hye. Sebab Park memegang kekuasaan tertinggi dalam pemerintahan, di Korsel. Juru presiden Min Kyung-wook mengatakan, Park tengah meninjau permintaah pengunduran diri tersebut. "Beban jabatan saya terlalu besar, atas nama pemerintah saya minta maaf untuk banyak masalah dari pencegahan kecelakaan dan penanganan awal bencana," ujar Chung.
Chung menambahkan, ada terlalu banyak penyimpangan dan malpraktek di masyarakat. Chung berharap, masalah ini segera dapat diperbaiki sehingga kecelakaan serupa tak lagi terjadi.
Chung mendapat cemoohan dan seseorang melemparkan botol air ke arahnya. Mobilnya juga sempat diblokir, ketika ia mengunjungi tempat penampungan di sebuah pulau dekat lokasi kejadian. "Ketika saya melihat keluarga berduka dan menderita dengan rasa sakit kehilangan orang yang mereka cintai dan kesedihan dan kebencian dari masyarakat, saya pikir saya harus mengambil tanggung jawab saya sebagai perdana menteri," kata Chung.