REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Pengadilan Iran kembali menutup suratkabar untuk ketiga kalinya. Seperti dilaporkan kantor berita ISNA, penutupan itu kali ini menimpa suratkabar Ebtekar, Sabtu.
"Saya mendapat pemberitahuan dari pengadilan media yang mengatakan suratkabar dilarang karena telah menyebarkan kebohongan," ujar Direktur Pelaksana Ebtekar Mohammad Ali Vakili kepada ISNA, seperti dilansir AFP, Ahad (27/4).
Larangan tersebut diberlakukan lantaran berita edisi Kamis memuat mengenai penggantian kepala penjara Iran karena adanya laporan kekerasan terhadap tahanan politik. Iran telah melarang penerbitan suratkabar dalam beberapa bulan terakhir.
"Berita utama itu menyebutkan kepala penjara diberhentikan, padahal dia dipindahkan ke jabatan lain dan tidak diberhentikan," kata ISNA.