REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry menyatakan kecemasannya kepada Menlu Rusia Sergei Lavrov pada Sabtu (26/4) tentang gerakan-gerakan pasukan Rusia yang 'provokatif' di perbatasan Ukraina.
Dalam satu percakapan telepon Sabtu (26/4) pagi dengan sejawatnya itu, Kerry juga mendesak Rusia mendukung penuh bagi usaha-usaha membebaskan satu tim missi Organisasi bagi Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE) yang ditahan oleh milisi pro-Moskow di kota Slavyansk yang rawan.
"Kerry tetap menyatakan cemas bahwa gerakan-gerakan pasukan yang provokatif Rusia di perbatasan Ukraina, dukungannya pada kelompok separatis dan retorikanya yang menghasut serta merusak stabilitas, keamanan dan persatuan di Ukraina," kata pejabat senior Departemen Luar Negeri.
Kerry juga mendesak dukungan Rusia tanpa prasyarat bagi usaha-usaha OSCE dan Pemerintah Ukraina untuk membebaskan para pemeriksa Dokumen Wina dan dan para pemandu Ukraina mereka yang dijadikan sandera oleh kelompok separatis pro-Rusia di Slovyansk.
Pernyataan-pernyataan Kerry itu dibuat ketika Kelompok tujuh negara ekonomi (G-7) dan Uni Eropa mengisyaratkan mereka akan meningkatkan tekanan ekonomi terhadap Moskow awal pekan depan di tengah-tengah kekhawatiran Rusia sedang mempersiapkan satu invasi ke Ukraina timur.