REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Jumlah korban jiwa akibat Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS) di Arab Saudi mencapai 102 orang hingga Ahad pekan lalu. Dalam 24 jam terakhir terdapat 10 kasus kematian baru.
Terjadi ketakutan publik akan virus korona. Hal itu terutama dipicu adanya peningkatan korban tewas dengan cepat. Bulan ini saja korban tewas berjumlah 39 orang atau hampir sepertiga dari jumlah total kematian sejak April 2012.
Seperti dikutip dari Arab News, Senin (28/4), Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengatakan 16 kasus telah dikonfirmasi terjadi, yakni di Jeddah (delapan kasus), Tabuk (enam kasus) dan Riyadh (dua kasus).
Termasuk dalam kasus baru itu, bayi sembilan bulan di Riyadh, perempuan Saudi berusia 65 tahun, perempuan Indonesia berusia 61 tahun dan pria Saudi berusia 55 tahun di Jeddah.
Kementerian Kesehatan menyatakan jumlah total kematian di Saudi selama ini telah mencapai 339 kasus. Kementerian telah mendirikan empat pusat medis khusus di Najran, Jeddah, Riyadh dan Damman.
Menteri Tenaga Kerja dan Pejabat Menteri Kesehatan Adel Fakeih bahkan telah menginstruksikan departemen kesehatan di Saudi mengalokasikan satu rumah sakit untuk menangani kasus MERS.