Senin 28 Apr 2014 16:20 WIB

Peningkatan Kasus MERS Masih Misteri

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Joko Sadewo
Koronavirus MERS
Foto: medicmagic.net
Koronavirus MERS

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH – Jumlah korban dan kasus baru korona virus Middle East Respiratory Symptom (MERS) meningkat dalam minggu-minggu terakhir.

Kementerian Kesehatan Arab Saudi merilis jumlah korban menjadi total 102 orang dengan 339 kasus. Saudi Arabia telah mengonfirmasi peningkatan yang mengkhawatirkan pada bulan ini.

Asisten Sekretaris Kementerian Kesehatan Saudi Dr Abdullah Al-Asiri mengatakan masih belum diketahui penyebab meningkatnya aktifitas virus yang ditemukan pada September 2012 itu. Di timur tengah, Saudi Arabia adalah negara dengan kasus paling banyak.

Meskipun banyak kasus lain yang ditemukan di Semenanjung Arab. Cukup banyak orang telah meninggal karena infeksi MERS di negara-negara Eropa dan Tunisia di Afrika Utara. ‘’Saudi menghadapi peningkatan kasus sama seperti tahun lalu yaitu saat akhir musim dingin,’’ kata Al Asiri kepada Saudi Press Agency minggu lalu.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Khalid Marghalani mengatakan baru-baru ini, sebuah perusahaan obat akan tiba di Arab Saudi untuk membahas produksi vaksin untuk melawan virus. Sementara WHO akan kirim tenaga ahli untuk meneliti virus dan statusnya.

Berdasarkan informasi terakhir, virus MERS berasal dari kelompok yang sama seperti virus flu biasa yang menyerang sistem pernapasan. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mengatakan gejalanya meliputi demam, batuk, sesak napas, pneumonia dan gagal ginjal. Penyebaran antara manusia bisa juga terjadi dalam skala terbatas di bagian negara lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement