REPUBLIKA.CO.ID, OSLO -- Menteri Luar Negeri Jerman, Frank Walter Steinmeier, Senin (28/4) mengatakan tidak ada tanda bahwa invasi sudah dekat oleh pasukan Rusia terhadap Ukraina, meskipun terdapat penyebaran pasukan besar-besaran di sepanjang perbatasan kedua negara.
"Kami tidak memiliki tanda-tanda untuk saat ini yang menunjukkan bahwa akan ada risiko besar invasi Rusia terhadap Ukraina," kata Steinmeier pada konferensi pers di Oslo sambil menambahkan bahwa penumpukan militer itu adalah ancaman.
"Tetapi, bagaimana situasi akan berkembang? Ini sangat sulit untuk mengatakan," katanya. "Saya bahkan tidak tahu apa yang akan terjadi dalam beberapa hari ke depan, bukan untuk menyebutkan pekan-pekan mendatang."
Menurut NATO, Rusia telah mengumpulkan hingga 40.000 tentara di perbatasan Ukraina. Steinmeier menyerukan Rusia untuk membantu memulihkan ketenangan di Ukraina timur di mana milisi pro-Moskow telah meluncurkan serangan-serangan kekerasan dan merebut beberapa kota di wilayah yang berbahasa Rusia.
Dia membuat imbauan khusus untuk membebaskan para pengamat militer OSCE --empat di antara mereka orang Jerman-- yang telah disandera oleh pemberontak.
Pernyataannya muncul setelah Amerika Serikat dan Uni Eropa Senin menjatuhkan sanksi-sanksi baru terhadap Rusia karena dianggap gagal untuk meredakan situasi di Ukraina sebagai krisis terburuk Timur-Barat sejak Perang Dingin.