Selasa 29 Apr 2014 12:50 WIB

Korut Umumkan akan Gelar Pelatihan Peluru Tajam di Perbatasan Laut

Tentara Korea Utara berjaga di depan roket Unha-3 di kota Tongchang-ri, Korea Utara, Ahad (8/4).
Foto: David Guttenfelder/AP
Tentara Korea Utara berjaga di depan roket Unha-3 di kota Tongchang-ri, Korea Utara, Ahad (8/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara mempersiapkan satu pelatihan tembakan peluru tajam di dekat perbatasan lautnya dengan Korea Selatan pada Selasa (29/4) sekitar satu bulan setelah pelatihan bersama Amerika Serikat-Korsel memicu ratusan baku-tembak artileri di perbatasan yang disengketakan.

"Korut memberitahu kami Selasa akan mengadakan pelatihan peluru tajam di (perbatasan) utara, di dekat Pulau Yeonpyeong dan Pulau Baengnyeong," kata seorang juru bicara kementerian pertahanan kepada AFP.

"Militer kami sepenuhnya siap," kata juru bicara menambahkan bahwa kap-kapal nelayan Korsel telah diperintahkan untuk menarik diri dari daerah itu.

Korea Utara melaksanakan pelatihan yang sama pada 31 Maret yang mana sejumlah peluru jatuh ke wilayah perairan Korea Selatan. Selatan merespon tembakan-tembakan itu.

Kedua Korea, yang bersaing 'memperdagangkan' ratusan putaran peluru tajam artileri, memaksa penduduk pulau Korea Selatan itu untuk berlindung.

Pertukaran dibatasi pada penembakan tak bertarget ke laut. Tetapi, itu mendorong ketegangan-ketegangan meningkat setelah Korea Utara mengancam untuk melakukan uji coba nuklir.

Pengumuman Selasa diikuti analisis citra satelit baru-baru ini mengisyaratkan bahwa Korea Utara memang mempersiapkan untuk melakukan uji coba ledakan senjata nuklir keempat dengan meningkatkan aktivitas yang mendeteksi di situs uji coba nuklir utamanya.

Ini juga diikuti kunjungan ke Seoul pekan lalu oleh Presiden AS, Barack Obama, yang membuat marah Pyongyang dengan menuntut bahwa Utara meninggalkan program senjata nuklirnya.

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement