Selasa 29 Apr 2014 13:38 WIB

Kerry Bantah Hubungkan Israel dengan Apartheid

John Kerry
Foto: Alastair Grant/AP
John Kerry

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri AS John Kerry, Senin (28/4), mengatakan ia "tak pernah berbicara mengenai Israel sebagai negara yang dikaitkan dengan apartheid", satu babak dalam pembicaraan perdamaian Israel-Palestina, yang macet.

Pernyataan yang dilaporkan dikatakan Kerry itu telah mengundang kemarahan di dalam dan luar negeri.

"Saya takkan membiarkan komitmen saya kepada Israel dipertanyakan oleh siapa pun, terutama bagi tujuan partisan dan politik, jadi saya ingin menjadi sejelas kristal mengenai apa yang saya percaya dan apa saya tidak percaya," kata Kerry di dalam satu pernyataan tertulis.

"Israel adalah demokrasi yang aktif dan saya tak percaya, dan saya juta tak pernah menyatakan, secara terbuka atau secara pribadi, bahwa Israel adalah 'negara apartheid' atau negara itu mau menjadi apartheid," ia menambahkan, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa siang. "Siapa saja yang mengetahui apa pun mengenai saya tahu itu tanpa sekelumit pun keraguan."

Ia berbicara mengenai upaya beratnya untuk menengahi kesepakatan perdamaian antara Israel dan Palestina selama lebih dari satu tahun sebagai dukungan nyatanya bagi Israel.

Utusan senior Amerika itu menghadapi seruan bagi pengunduran diri dan kecaman tajam sehubungan dengan pernyataan yang diduga dikeluarkannya bahwa Israel beresiko menjadi "negara apartheid" jika tak ada penyelesaian dua negara bagi konfliknya dengan Palestina.

"Menteri Kerry telah membuktikan dirinya tak layak bagi posisi yang didudukinya ... John Kerry mesti menyerahkan kepada Presiden (AS Barack) Obama pengunduran dirinya," kaa Senator Ted Cruz pada Senin.

"Kerry, memalukan. Ada beberapa kata-kata yang tak bisa kamu gunakan," tulis Menteri Perhubungan Israel, Israel Katz, di akun Facebooknya.

Perundingan yang digagas Kerry pada penghujung Juli menghadapi kebuntuan belum lama ini saat kedua pihak yang bertikai menolak mundur dari posisi mereka.

Sejak itu, ia telah memusatkan perhatian pada perpanjangan pembicaraan sampai melewati tenggat awal 29 April.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement