REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Negara anggota ASEAN sepakat untuk membentuk pusat pelatihan perkoperasian atau cooperative training center yang dilekatkan pada lembaga pendidikan terkait perkoperasian yang sudah lebih dahulu ada di beberapa negara anggota.
"Pertemuan memutuskan pembangunan training center perkoperasian di level ASEAN yang dilekatkan pada lembaga yang sudah ada seperti Institut Koperasi Indonesia (Ikopin) dan Coop College di Malaysia," kata Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Nurdin Halid dalam pesan elektronik yang diterima di Jakarta, Selasa (29/4).
Koperasi se-ASEAN menggelar Asean Co-operative (ACO) Forum 2014, pada 28 April di Nusa Dua, Bali, sebagai respon nyata gerakan koperasi dalam menghadapi era pasar tunggal ASEAN atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.
Pembentukan pusat pelatihan perkoperasian ASEAN dinilai penting mengingat peran sumber daya manusia (SDM) dalam keberhasilan koperasi sangat signifikan.
"Pusat pelatihan koperasi menjadi kunci sukses upaya peningkatan SDM," katanya.
Nurdin Halid sendiri sebagai Ketua Umum Dekopin masih akan menjabat sebagai Chairman ACO hingga September 2014 saat digelarnya ACO General Meeting yang akan memutuskan ketua ACO baru untuk kepemimpinan empat tahun ke depan.
"Koperasi se-ASEAN juga sepakat untuk mengembangkan kerja sama perdagangan yang didahului dengan penerapan standar mutu atas produk-produk koperasi," katanya.
Koperasi se-ASEAN juga memandang perlunya ekspose koperasi besar ASEAN menggunakan metode ASEAN Coop Monitor.
Di samping itu kerja sama koperasi di sektor pertanian juga akan dilakukan melalui sinergi bersama ACEDAC (ASEAN Centre for Development Agricultre Coop).
"Forum juga sepakat untuk merevitalisasi ACO, mendirikan sekretariat koperasi se-ASEAN, dan membentuk organisasi bisnis koperasi yang berafiliasi dengan ASEAN," katanya.