REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Negara seperti Jepang dan Cina saat ini berusaha untuk merayu konsumen Arab Saudi untuk menggunakan jasa robot menggantikan manusia sebagai Pembantu Rumah Tangga (PRT).
Robot yang ditawarkan dijamin dapat menyapu, menyetrika dan memasak seperti halnya yang dikerjakan PRT.
Namun, para pengamat meragukan robot ini bakal diterima warga Saudi yang masih bergantung pada PRT manusia.
"Ini ide yang baru, tapi masyarakat Saudi tidak dapat mudah menggantikan manusia dengan robot, khususnya mereka masih membutuhkan seseorang untuk membuat teh dan menyajikannya," kata Adel Al-Essa, seorang direktur perusahaan teknologi kepada Arab News, Selasa (29/4).
Dia melanjutkan, "Bagaimanapun juga, semakin sulitnya saat ini merekrut manusia untuk PRT, lama-lama masyarakat Saudi akan menerima ide tersebut."
Demikian halnya dengan para pengusaha perekrutan PRT di Saudi tidak terlalu khawatir dengan hadirnya robot sebagai pesaing PRT.
"Ada beberapa tugas yang dapat dilakukan PRT dan tidak dapat dilakukan robot," kata Yehia Al-Maqboul, Ketua Komite Perekrutan di Kantor Dagang Arab Saudi.
Saat ini Arab Saudi mulai mengalami kesulitan dalam merekrut PRT. Selain dari Asia Tenggara, kini Saudi mulai mendekati Kirgiztan.
"Tapi, warga Saudi sebenarnya lebih suka PRT dari negara-negara Arab jika mereka memenuhi persyaratan yang diminta kementrian," kata Al-Fehaid, Deputi Menteri Perburuhan urusan Luar Negeri.