Selasa 29 Apr 2014 20:51 WIB

Korsel-Korut Latihan Perang di Perbatasan

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Citra Listya Rini
Korea Utara dan Korea Selatan (ilustrasi)
Korea Utara dan Korea Selatan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pejabat Korea Selatan (Korsel) mengatakan Korea Utara (Korut) telah memulai latihan perang di perbatasan maritim yang menjadi area sengketa. Ini adalah kedua kalinya Pyongyang melakukan latihan tembakan tersebut. 

Kedua Korea secara teratur melakukan latihan artileri rutin di dekat pulau Korea Selatan dan daratan Korea Utara di Laut Kuning. Tapi, hal ini menjadi sedikit sensitif karena sengketa garis maritim yang memisahkan kedua negara.

Dilansir dari BBC, Kementerian Korea Selatan mengatakan pihaknya diberitahu lebih awal pada Selasa (29/4) bahwa latihan akan dilakukan dekat dua pulau di bagian barat semenanjung Korea. Daerah ini telah lama menjadi daerah panas antara kedua Korea. PBB menarik perbatasan barat setelah Perang Korea, tetapi Korea Utara tidak pernah mengakuinya.

"Korut memberitahu kami akan ada latihan artileri di perbatasan dekat pulau Yeonpyeong dan Baengnyeong," kata seorang juru bicara kementerian pertahanan kepada kantor berita AFP.

Kedua pulau tersebut merupakan daerah panas. Pada bulan November 2010, Korut menembakkan peluru di Yeonpyeong dan menewaskan dua marinir dan dua warga sipil. Saat itu Korut mengatakan tindakan itu merupakan tanggapan terhadap latihan militer Korsel. 

Pada awal tahun 2010, sebuah kapal perang Korea Selatan tenggelam di dekat pulau Baengnyeong dan menewaskan 46 nyawa. Seoul mengatakan Pyongyang menembakan torpedo ke arah kapal namun Korea Utara membantahnya.

Juru bicara Korsel mengatakan militer telah siap sedia. Tembakan pertama dimulai sekitar pukul 14.00 waktu setempat. Reuters melaporkan pejabat militer Korsel mengatakan hingga saat ini belum ada tembakan yang jatuh di perbatasan Korsel. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement