REPUBLIKA.CO.ID,  MOSKOW -- Pemerintah Rusia mengancam akan membalas kebijakan Jepang  yang menolak visa bagi 23 warga Rusia sebagai bagian dari sanksi terkait krisis Ukraina.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa keputusan Tokyo itu sangat mengecewakan Moskow. "Dan tentu saja kami tidak akan membiarkannya tanpa memberi tanggapan," ungkap Kemlu Rusia.

Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan bahwa warga Rusia itu berada dalam daftar -- tidak disebutkan, tetapi dilaporkan media Tokyo-- termasuk pejabat pemerintah yang ikut "mengganggu kedaulatan dan kesatuan wilayah Ukraina".

Pernyataan Tokyo itu dikeluarkan setelah Amerika Serikat dan Eropa memperluas daftar mereka sendiri untuk mengambil langkah menghukum pejabat Rusia dan mereka yang terkait dengan Kremlin.

Kementerian Luar Negeri Rusia menggambarkan keputusan Tokyo itu sebagai "langkah kagok menuruti tekanan pengaruh asing".

"Serangan oleh Jepang untuk menekan Rusia adalah suatu cara yang tidak terhindarkan akan meningkatkan ketegangan di sekitar Ukraina," demikian Rusia.

Hubungan antara Tokyo dan Moskow sudah tegang sejak puluhan tahun karena status empat pulau di Pasifik yang terletak di wilayah selatan Rusia dan di utara Jepang.

Sengketa itu telah mencederai hubungan dagang kedua negara dan mengganjal penandatanganan pakta perdamaian yang menandai berakhirnya permusuhan sejak Perang Dunia II.

Ikuti Whatsapp Channel Republika