REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Aktivis pendukung Rusia menyerbu sejumlah gedung pemerintahan di Luhansk, Ukraina timur. BBC melaporkan, mereka menduduki gedung pemerintahan dan sejumlah pria bersenjata menyerang kantor polisi.
Sebelumnya, ratusan orang berkumpul di luar gedung pemerintahan menuntut referendum. Bahkan sekelompok pria bersenjata memasuki gedung secara paksa ketika tidak dijaga oleh kepolisian. Mereka kemudian menurunkan bendera Ukraina dan mengibarkan bendera Rusia.
Presiden sementara Ukraina, Olexander Turchynov mengkritisi kepolisian lokal atas ketidakberdayaan mereka. Ia menuntut pemecatan kepala kepolisian di Luhansk dan Donetsk.
"Mayoritas badan penegakan hukum tidak mampu menjalankan kewajibannya membela warga negara," katanya.
Sebelumnya Rusia mengkritik sanksi yang dijatuhkan kepadanya oleh AS dan UE. Rusia berulang kali menekankan tak berniat menginvasi Ukraina timur.
Wakil Perdana Menteri Rusia Dmitry Rogozon memperingatkan jika sanksi tersebut berpengaruh pada sektor pengembangan roketnya, para astronot AS di stasiun luar angkasa internasional juga akan terkena imbasnya.