Rabu 30 Apr 2014 08:01 WIB

AS Gencar Temui Sekutu untuk Bahas Ukraina

US Secretary of Defense Chuck Hagel speaks at his news conference at the Pentagon in Washington March 15, 2013. Earlier Hagel announced plans to bolster US missile defenses in response to a growing nuclear threat from North Korea, adding 14 interceptors to
Foto: Reuters/Yuri Gripas
US Secretary of Defense Chuck Hagel speaks at his news conference at the Pentagon in Washington March 15, 2013. Earlier Hagel announced plans to bolster US missile defenses in response to a growing nuclear threat from North Korea, adding 14 interceptors to

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel telah meningkatkan konsultasi dengan sekutu Amerika di Eropa Timur mengenai situasi di Ukraina di tengah kegiatan Rusia di sepanjang perbatasannya. Hal ini diungkapkan Sekretaris Pers Departemen Pertahanan AS John Kirby, Selasa.

Hagel bertemu dengan Menhan Estonia Sven Makser di Pentagon pada Rabu (30/4) pagi, dan dijadwalkan bertemu dengan timpalannya dari Ceko Martin Stopnicky pada sore hari yang sama,

Pemimpin Estonia "berterima kasih kepada menteri itu atas reaksi Amerika Serikat terhadap peristiwa di Ukraina, termasuk pengiriman prajurit ke Estonia untuk pelatihan bilateral", kata Kirby dalam satu taklimat.

Hagel memberitahu Mikser bahwa Amerika Serikat akan mencari cara lain untuk memelihara kehadiran AS di wilayah itu, kata Kirby sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau di Jakarta, Rabu pagi. Ia menambahkan kedua pejabat tersebut berbicara mengenai pelatihan dalam dua pekan mendatang, yang akan melibatkan ketikut-sertaan selusin negara NATO.

"Apa yang kami upayakan ialah cara kami dapat membuat pelatihan yang sudah direncanakan ini menjadi lebih kuat, dengan menggunakan aset tambahan yang sudah berada di Eropa, barangkali lebih banyak pesawat, mungkin lebih banyak kapal," kata Kirby.

Amerika Serikat telah mengirim jet ke Polandia, dan upaya Baltic Air Policing. Washington juga telah mengirim beberapa kesatuan setingkat kompi ke Polandia, Latvia, Lithuania dan Estonia untuk melakukan pelatihan dengan militer negara itu sebagai reaksi terhadap ketegangan di Ukraina.

Moskow telah menuduh Amerika Serikat dan NATO melancarkan kegiatan militer yang tak pernah terjadi sebelumnya di dekat perbatasannya. Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu, dalam percakapan telepon dengan Hagel, mengatakan kegiatan militer Barat telah meningkat secara mendasar, dan disertai dengan pernyataan provokatif.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement