Rabu 30 Apr 2014 15:29 WIB

Bentrokan di Filipina, 15 Tewas

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Bilal Ramadhan
Militan Filipina (ilustrasi)
Foto: france24.com
Militan Filipina (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SULU-- Pertempuran hebat pecah di Filipina bagian selatan, menewaskan 14 militan dan satu orang tentara. Bentrokan terjadi di salah satu perkemahan utama pemberontak Abu Sayyaf dekat kota Patikul di provinsi Sulu pada Selasa malam.

Dikutip dari BBC, pejabat militer Filipina mengatakan Abu Sayyaf menggunakan perkemahan tersebut sebagai area latihan dan basis operasi. Kelompok yang terkait dengan Al qaidah ini berada dalam daftar teroris AS yang terkenal karena sering melakukan penculikan dan minta tebusan.

Pihak berwenang meyakini grup militan ini hanya tinggal menyisakan sedikit anggota. Bentrokan terjadi ketika para pemberontak berusaha mengambil alih kembali perkemahan di Patikul setelah tentara berhasil merebutnya pada Senin.

''Mereka mencoba mendapatkan kembali perkemahan mereka namun kami telah memiliki tim pelindung di area sekitar, sehingga kami mendapat bantuan,'' kata juru bicara militer, Ryan Lacuesta dikutip dari AP.

Ia mengatakan para pemberontak menggunakan senjata mortar dan granat M203 serta senjata api lain sehingga sebagian besar pasukan militer terluka terkena pecahan peluru. Setidaknya ada 19 tentara yang terluka. Bentrokan ini terjadi beberapa hari setelah Presiden AS Barack Obama mengunjungi Manila dalam tur Asia.

Sebelum kunjungan Obama, perwakilan kedua negara telah menandatangani perjanjian kerjasama militer selama 10 tahun yang memungkinkan lebih banyak tentara AS berada di Filipina. Keberadaan tentara AS di selatan Filipina dinilai telah banyak membantu memerangi militan Abu Sayyaf selama lebih dari satu dekade.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement