REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah membahas dengan Perdana Menteri Italia, Matteo Renzi, mengenai situasi di Ukraina dalam percakapan telepon.
Dia menandaskan perlunya semua pihak untuk menghormati kesepakatan Jenewa. Demikian kata Kremlin pada Rabu.
"Kedua pemimpin telah bertukar pandangan tentang situasi di Ukraina dan menekankan, khususnya, perlunya bagi semua pihak untuk menghormati komitmen Jenewa 17 April," kata layanan pers Kremlin.
Putin dan Renzi juga membahas isu-isu kerja sama Rusia-Italia saat ini di berbagai bidang, termasuk energi.
Pada 17 April di Jenewa, para diplomat dari Rusia, Amerika Serikat, Eropa dan Ukraina menyepakati sejumlah langkah yang ditujukan untuk meredakan ketegangan-ketegangan di negara yang dilanda krisis itu.
Salah satu langkahnya adalah pelucutan senjata kelompok militan yang tidak teratur dan dialog tentang konstitusi reformasi.
Pekan lalu, pejabat Presiden Ukraina Oleksander Turchinov memerintahkan pasukan keamanan untuk melanjutkan operasi khusus di negara bagian timur untuk menindak protes pro-federalisasi.
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengatakan bahwa meskipun perjanjian Jenewa menyerukan berakhirnya kekerasan dan penolakan total terhadap ekstrimisme, namun gerakan Sektor Kanan terus menggelar provokasi di Ukraina, termasuk menargetkan warga Ukraina.