REPUBLIKA.CO.ID, XINJIANG -- Presiden Cina Xi Jinping mendesak kepolisian bertindak tegas terhadap serangan para teroris di Xinjiang. Pernyataan ini disampaikan setelah serangan mematikan di stasiun kereta api baru saja terjadi.
"Tindakan tegas harus diambil untuk menekan tindakan para teroris," katanya.
Ledakan tersebut terjadi para Rabu ketika Xi baru saja kembali dari kunjungannya ke wilayah itu. Akibatnya, tiga orang tewas dan sebanyak 79 orang yang terluka kini tengah mendapatkan perawatan.
BBC melaporkan, pelaku menggunakan pisau dan bahan peledak dalam serangannya di stasiun kereta api Urumqi. Berdasarkan investigasi awal kepolisian, para pelaku menggunakan pisau untuk menyerang orang-orang di pintu keluar stasiun serta meledakan bom pada saat yang sama.
Juru bicara pemerintah lokal, Luo Fuyong mengatakan, pemerintah tengah melakukan penyelidikan penyebab ledakan itu terjadi. Pemerintah lokal pun menyebut insiden itu sebagai serangan kekerasan teroris.
Akhir-akhir ini, Xinjiang menjadi lokasi utama serangkain serangan. Pemerintah Beijing pun menyalahkan tindak kekerasan itu kepada para separatis yang berasal dari Muslim Uighur.