REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Ukraina menahan atase militer Rusia untuk Kiev atas sangkaan melakukan kegiatan mata-mata dan memerintahkan diplomat tersebut meninggalkan negeri itu. Demikian laporan-laporan menyebutkan pada Kamis.
Interfax-Ukraina, yang mengutip Kementerian Luar Negeri Ukraina, melaporkan diplomat yang tak disebutkan namanya itu ditahan pada Rabu ketika melakukan "kegiatan intelejen". Kementerin itu tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.
Ukraina menuding Rusia berada di balik jatuhnya kota-kota di kawasan industrinya di bagian timur ke tangan para separatis pro Rusia, yang menuntut pemisahan diri beberapa waktu lalu.
Aksi-aksi itu dipelopori oleh pria-pria bersenjata yang terorganisasi dengan baik. Mereka mengenakan penutup muka dan berpakaian militer.
Rusia membantah telah berperan dalam pemberontakan itu. Tetapi, Rusia memperingatkan pihaknya memiliki hak untuk campur tangan melindungi orang-orang etnis Rusia dan telah menggelar puluhan ribu tentara di perbatasannya dengan Ukraina.
Interfax memberitakan diplomat itu telah diperintahkan untuk meninggalkan Ukraina.
"Atase militer dari satuan angkatan laut di kedutaan Rusia di Ukraina dinyatakan persona non grata dalam kaitan dengan kegiatan-kegiatannya yang tak sesuai dengan status diplomatiknya," tulis kantor berita itu yang mengutip Kemlu.