REPUBLIKA.CO.ID, KAGA BANDORO -- Sebanyak lima juta anak mengalami kekurangan gizi akut di wilayah Sahel Afrika Utara. Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) mengatakan, membutuhkan dana bantuan secepat mungkin untuk menangani permasalahan ini.
OCHA saat ini tengah menghadapi masalah pendanaan yang sangat kritis. Persoalan ini dikhawatirkan akan semakin memburuk. OCHA tidak ingin anak-anak yang mengalami gizi buruk akut semakin bertambah.
"Kami sedang menghadapi masalah pendanaan yang sangat berat. Jika persoalan ini tidak ditangani sesegera mungkin, dalam beberapa bulan, masalah ini akan menjadi lebih besar," ujar Robert Piper, asisten Sekretaris Jenderal PBB pada Rabu (30/4).
OcHA mencatat pada tahun ini, sudah 20 juta orang mengalami krisis pangan di beberapa negara yang termasuk wilayah Sahel Afrika. Negara-negara itu adalah Chad, Mali, dan Niger.
Selain masalah dana yang tengah dialami OCHA saat ini, bantuan yang diberikan ketiga negara tersebut juga sering terkendala hal lain. Hal itu di antaranya akses yang sulit ke wilayah yang mengalami gizi buruk di negara tersebut.
"Akses ke lokasi di tiga negara tersebut sangat sulit sehingga waktu yang diperlukan untuk memberi bantuan cukup lama," ujar Piper menjelaskan.