REPUBLIKA.CO.ID, FRANKFURT -- Kanselir Jerman Angela Merkel pada Rabu mengesampingkan campur tangan tentara dalam sengketa dengan Rusia atas Ukraina, tapi mengandalkan penyelesaian diplomatik untuk kemelut terburuk Eropa sejak Perang Dingin berakhir itu.
Dalam pidato kepada sekitar 1.200 orang di Frankfurt, ibukota niaga Jerman, menjelang pemilihan anggota parlemen Eropa pada bulan depan itu, Merkel mengatakan pelajaran dari dua perang dunia pada abad lalu tidak dapat dilupakan.
"Apakah kita telah belajar sesuatu dari 100 tahun sesudah Perang Dunia Pertama dan 75 tahun setelah Perang Dunia Kedua jika kita memakai cara sama? Tidak," kata Merkel, yang negaranya menerapkan sikap sangat damai sesudah perang tersebut.
"Saya akan terus bekerja menuju kemitraan baik dengan Rusia," kata Merkel.
"Kami tidak akan menyelesaikan kemelut di Eropa dengan sarana ketentaraan. Penyelesaian secara ketentaraan dapat dikesampingkan," tambahnya disambut tepuk tangan membahana.
Jerman, yang sangat bergantung pada Rusia atas pasokan gas alam, berusaha meredakan ketegangan atas Ukraina dan dilihat di Barat enggan menghukum Moskow.
Jajak pendapat untuk televisi ARD pada Rabu malam menunjukkan 72 persen warga Jerman khawatir atas pengembalian "perang dingin" Rusia dengan Barat, sementara hanya 18 persen mendukung dukungan tentara untuk Ukraina.
Di Kiev pada Rabu, penjabat presiden Ukraina Oleksander Turchinov mengatakan angkatan bersenjata Ukraina siaga penuh menghadapi kemungkinan serbuan pasukan Rusia dan menegaskan keprihatinan atas pemusatan pasukan Rusia di perbatasan.
Merkel, yang akan mengunjungi Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada Jumat, menyatakan penting untuk terus berbicara.
"Intinya adalah bahwa kita mengandalkan penyelesaian diplomatik. Kami membantu Ukraina dalam perjalanan sulit dan kami ingin terus memiliki kemitraan wajar dengan Rusia," katanya.
Kementerian Pertahanan Ukraina, Rabu malam, mengatakan tidak berencana mengadakan pelatihan tentara di ibu kota, Kiev, berlawanan dengan pernyataan sebelumnya di laman pemerintah pusat dan kota itu.
"Seluruh anggota dan peralatan berada di tempat tetapnya dan tidak akan mengadakan pelatihan di Kiev tengah," kata kementerian itu.