Jumat 02 May 2014 11:34 WIB

Republik Kongo Usir Ribuan Warga Republik Demokratik Kongo

  Pengungsi Kongo
Foto: Siegfried Modola/Reuters
Pengungsi Kongo

REPUBLIKA.CO.ID, KINSHASA -- Republik Kongo telah mengusir lebih dari 50 ribu warga Republik Demokratik Kongo (DRC) selama bulan lalu. Ini sebuah langkah yang langka pada skala itu dalam hubungan antara kedua negara yang bertetangga tersebut.

Pejabat di Brazzaville, ibu kota Republik Kongo, mengatakan operasi tersebut bertujuan untuk mengakhiri gelombang kejahatan terkait dengan orang asing. Semua mereka yang tinggal di negara itu secara ilegal, bukan hanya orang-orang dari DRC, menjadi sasaran.

Pemerintah Kinshasa telah menyatakan keprihatinan tentang cara pelaksanaan operasi itu. Tetapi, pihaknya berusaha untuk mengatasi masalah tersebut melalui saluran diplomatik.

"Sampai kemarin, kami telah menghitung 52.226 orang diusir dari Brazzaville," kata Andre Kimbuta Yango, Gubernur Kinshasa.

Operasi itu, yang dijuluki "Tamparan yang menyakitkan" dalam bahasa setempat Lingala, dimulai pada tanggal 3 April.

Ada ikatan etnik dan komersial yang kuat antara ibu kota kedua negara yang dipisahkan oleh Sungai Kongo. Meskipun ada ketegangan politik sporadis, pengusiran pada skala ini jarang terjadi.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement