Jumat 02 May 2014 20:54 WIB

RSI Gaza Butuh Bantuan Alkes (2-habis)

Rep: c78/ Red: Damanhuri Zuhri
Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Distrik Beit Lahiya, Gaza utara, Palestina.
Foto: Abdillah Onim
Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Distrik Beit Lahiya, Gaza utara, Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- MER-C mengajak masyarakat untuk menyumbang Rp 50 ribu per orang.

Pelukis cilik asal Bandung Salma pun turut menyumbangkan karya berupa lukisan RSI Gaza yang diabadikan dalam kaus kampanye penggalangan dana.

Selain itu, musisi Hengky Saing mempersembahkan lagu berjudul Satu untuk Semua yang menjadi soundtrack kampanye.

RSI di Gaza memiliki sejarah panjang dan berliku sejak kemunculan gagasan pembangunannya pada 2009 ketika Israel melancarkan agresi ke wilayah Palestina tersebut.

Salah satu pendiri MER-C Joserizal Jurnalis mengatakan, pembangunan RSI di Gaza beserta pengadaan alat kesehatannya mesti diselesaikan dengan rapi.

Sebab, RSI akan menjadi hadiah megah dari rakyat Indonesia untuk warga Palestina atas nama kemanusiaan.

"Ini rumah sakit masyarakat Indonesia. Saat rumah sakit siap beroperasi, kita akan memberikan bulat-bulat untuk rakyat Palestina,"  jelasnya.

Sejak wacana untuk membangun rumah sakit ini bergulir 2009, kata Joserizal, banyak pihak yang meragukan keberhasilannya. Namun, Jose dan rekan-rekannya di MER-C pantang menyerah. 

Joserizal malag mengatakan, "Kalau dibom oleh Israel, ya nanti kita bangun lagi, karena yang jauh lebih penting adalah spirit rakyat indonesia," ujarnya menegaskan.

MER-C, kata Joserizal, memasang target untuk menyerahkan dana pembelian alat-alat kesehatan pada Oktober atau Desember mendatang.

Ia berharap, RSI akan menjadi rumah sakit modern yang menjadi pusat perawatan traumatologi dan rehabilitasi terlengkap di Palestina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement