REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Dua insinyur asal Cina yang diculik di Sudah lebih dari setahun lalu telah dibebaskan, kata Kantor Berita Xinhua, Jumat, mengutip satu sumber di Kedutaan Besar Tiongkok di Khartoum.
Insinyur-insinyur itu ditahan oleh gerilyawan Gerakan Keadilan dan Persamaan Hak (JEM), sebuah kelompok bersenjata di Darfur yang menentang pemerintah pusat Sudan.
"Kedua insinyur itu dibebaskan berkat upaya pemerintah Sudan dan Kedutaan Besar Tiongkok di Khartoum," kata Xinhua mengutip satu sumber yang tidak disebutkan namanya.
Kelompok Darfur itu menyerang ladang minyak Kunar yang dioperasikan oleh Sudanese Greater Nile Petroleum Operating Company di negara bagian Kordofan Barat pada April 2013, dan menculik tiga insinyur -- dua warga Tiongkok dan satu Sudan.
Pekerja-pekerja Tiongkok di Sudan berulang kali menjadi korban penculikan oleh kelompok perlawanan Sudan yang mempermalukan pemerintah Khartoum.
PBB mengatakan, lebih dari 300.000 orang tewas sejak konflik meletus di wilayah Darfur pada 2003, ketika pemberontak etnik minoritas mengangkat senjata melawan pemerintah yang didominasi orang Arab untuk menuntut pembagian lebih besar atas sumber-sumber daya dan kekuasaan. Pemerintah Khartoum menyebut jumlah kematian hanya 10.000.
Sebanyak 1,4 juta orang berada di kamp-kamp pengungsi di Darfur setelah meninggalkan rumah mereka selama konflik di wilayah Sudan barat itu.