REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Seorang pengemudi tewas Jumat ketika mobilnya meledak di pusat Kairo sekitar beberapa jam setelah para pembom menewaskan seorang polisi dan seorang prajurit. Demikian kata Kementerian Dalam Negeri Mesir.
''Alasan di balik ledakan itu tidak jelas,'' kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Gerilyawan telah meningkatkan serangan terhadap pasukan keamanan sejak tentara menggulingkan Presiden Mohamed Moursi pada Juli dan pemerintah yang dilantik militer meluncurkan tindakan keras mematikan terhadap para pendukungnya.
Jumat pagi, sebuah bom menghantam sebuah kantor polisi di dekat gedung pengadilan di distrik utara Kairo Heliopolis. Bom menewaskan satu polisi dan melukai empat lainnya.
Serangan itu terjadi setelah dua pembom bunuh diri menargetkan pos pemeriksaan dan satu bus terdekat di luar ibu kota Provinsi Sinai Selatan Al-Tur, kata para pejabat keamanan.
Seorang tentara tewas dan enam terluka oleh pembom pertama. ''Lima warga sipil terluka oleh pembom kedua,'' kata para pejabat.
''Dua orang juga tewas dalam bentrokan Jumat antara pendukung Moursi dan penentang sipil dekat kota Mediterania Alexandria,'' kata kementerian dalam negeri.
Bentrokan meletus setelah pendukung Moursi turun ke jalan untuk menyeru dikembalikannya pemimpin Islam itu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
