Sabtu 03 May 2014 22:08 WIB

DK PBB Bahas Krisis Ukraina

ban ki moon
ban ki moon

REPUBLIKA.CO.ID, PBB, NEW YORK -- Saat Dewan Keamanan (DK) PBB, Jumat (2/5), mengadakan sidang darurat keduanya pekan ini mengenai situasi di Ukraina, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon kembali menyampaikan keptihatinan besarnya mengenai ketegangan Ukraina Timur dan Selatan.

Ban menegaskan bahwa "penyelesaian diplomatik adalah satu-satunya cara keluar dari krisis di" bekas republik Uni Soviet tersebut.

Situasi telah memburuk di Kota Slovyansk, yang dilanda krisis di Ukraina. Dua helikopter militer Ukraina ditembak jatuh pada malam hari dan satu kelompok pengamat Eropa yang ditangkap pada 26 April masih berada di dalam tahanan.

Sidang darurat DK PBB itu diselenggarakan atas permintaan Rusia, dan Wakil Tetap Rusia untuk PBB Vitaly Churkin menuntut "segera dihentikannya semua kekerasan" di Ukraina Timur.

Oleksandr Pavlichenko, Asisten Wakil Tetap Ukraina untuk PBB, mengatakan kepada dewan tersebut bahwa negaranya menolak semua upaya oleh Rusia, yang menuduh Ukraina tak melaksanakan Kesepakatan Jenewa, yang dicapai pada 17 April di Jenewa, Swiss.  Saat itu, diplomat senior dari Rusia, Ukraina, Uni Eropa dan Amerika Serikat berusaha meredakan ketegangan di Ukraina Timur.

Satu gelombang baru kerusuhan meletus di Ukraina Timur pada awal April, ketika pegiat pro-Moskow menduduki gedung pemerintah di Kota Besar Donetsk, Lugansk dan Kharkov.

Kiev telah berulangkali menuduh Moskow menghasut kerusuhan dan memecah-belah Ukraina. Rusia membantah tuduhan itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement