REPUBLIKA.CO.ID, BADAKHSHAN-- Tim penyelamat di Afganistan menghentikan pencarian korban-korban lain dalam longsor ganda, Sabtu (3/5). Longsor yang terjadi Jumat pagi ini diperkirakan telah menewaskan lebih dari 2.500 orang di sebuah pedesaan.
Dikutip dari BBC, tim berhenti menggali tanah dan lumpur yang meratakan desa di provinsi timur laut Badakhshan itu. Pihak berwenang saat ini lebih fokus pada pemakaman massal yang akan dilakukan di desa Ab Barik.
Sementara, bantuan berupa obat-obatan, tenda pengungsian, dan pangan telah mulai didistribusikan untuk korban selamat. Longsor terjadi pada Jumat lalu dan membuat korban selamat harus berada dalam kondisi menyedihkan. Mereka kedinginan sementara bantuan belum datang.
Kontributor BBC David Loyn menggambarkan lokasi longsor terisolir sehingga penduduk terpaksa bertahan sementara didekat lokasi longsor. Ia mengatakan hujan deras disinyalir menjadi penyebab longsor yang menghantam sekitar 370 rumah hingga menelan penduduk dan tim penyelamat itu.
Gubernur Badakhshan, Shah Waliullah Adeeb mengatakan pencarian dihentikan karena faktor lapangan. Lumpur yang menenggelamkan rumah-rumah sangat tebal sementara peralatan evakuasi sangat minim. Mereka hanya menggunakan tangan kosong dan cangkul.
''Kami tak bisa melanjutkan operasi pencarian dan penyelamatan lagi, rumah-rumah itu terkubur lumpur hingga beberapa meter,'' kata dia. Semua pihak, tambah Adeeb akan menghaturkan doa dan menyiapkan pemakaman massal. Hingga saat ini PBB merilis hanya 370 jenazah yang berhasil diangkat.