REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Bank Dunia bekerja sama dengan lembaga statistik global, International Comparison Program (ICP) merilis daftar delapan negara termiskin berdasarkan pendapatan per kapita. Kedelapan negara ini mencatat pendapatan per kapita warganya di bawah 1.000 dolar AS per tahun atau tidak lebih dari Rp 10 juta.
Kedelapan negara itu adalah Malawai, Mozambik, Republik Afrika Tengah, Niger, Burundi, Republik Kongo, Komoros, dan Liberia. "Penghitungan ini dilakukan berdarakan paritas daya beli masing-masing negara," demikian pernyataan Bank Dunia seperti dikutip dari situsnya, Ahad (4/5).
Komoros mencatat pendapatan per kapita hanya 610 dolar AS per tahun atau hanya sekitar Rp 5 juta. Ini berarti penghasilan rata-rata penduduknya per bulan hanya Rp 500 ribu atau Rp 16 ribu per hari.
Pendapatan per kapita Burundi sebesar 712 dolar AS per tahun, sementara Republik Afrika Tengah 897 dolar AS. Jumlah ini masih di bawah Ethiopia yang sebesar 1.100 dolar AS per tahun.
Hal sama dialami Republik Kongo yang berbeda dengan Kongo. Republik Kongo memiliki pendapatan per kapita 655 dolar AS per tahun atau sekitar Rp 5,5 juta. Jumlah ini masih di bawah tetangganya, Kongo, yang mencata pendapatan per kapita 5.850 dolar AS per tahun.
Bank Dunia dan ICP melakukan riset ukuran ekonomi berdasarkan paritas daya beli untuk kedua kalinya. Yang pertama riset berdasarkan ukuran ekonomi negara-negara pada 2005 dan kedua pada 2011.
Paritas daya beli merupakan salah satu tolak ukur menentukan nilai riil daya beli masyarakat. Caranya, dengan membandingkan harga barang dan jasa di negara tertentu dengan yang berlaku di negara lain. Penentuannya dilakukan berdasarkan perhitungan patokan kurs, terutama dolar AS.